Senin, 27 Juni 2011

Mahasiswi – mahasiswi baru: Bagian 2



Aku lelah sekali setelah mengajar 2 mata kuliah ditambah lagi melayani rani tadi siang diruanganku. Setelah selesai mengajar sekitar pukul 4 sore aku ingin segera pulang untuk beristirahat. Mungkin kelelahan ku ini bertambah-tambah karena tadi malam juga kurang tidur, karna aku ngobrol ria dengan pacarku di telepon hingga larut malam. Sekitar setengah jam aku mengendarai motorku, dijalanpun dihadang kemacetan, hingga kelelahanku bertambah-tambah.

Sesampai dirumah, aku pun langsung melepas sepatu, baju, dan celana panjangku, kuhamburkan sembarangan hingga berserakan di lantai. Aku memang tinggal sendirian, dirumah kontrakanku yang seperti bedengan. Dengan 1 kamar, dapur dan kamar mandi serta ruang tamu. Letaknyapun agak kebelakang dari kompleks tempat tinggalku, otomatis suasana sekita sepi dan tenang, karena tidak banyak rumah disekitarku. Aku pun langsung merebah diri di kasur kesayanganku. Dan tak sampai setengah jam akupun terlelap.

Entah berapa lama aku terlelap tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Akupun cepat-cepat membereskan pakaianku yang berserakan diruang tamu, dan melemparnya kekamar mandi. Dengan keadaan masih setengah sadar, aku membukakan pintu, yang kukira itu adalah temanku. Setelah dibuka aku dikejutkan oleh kehadiran sesosok gadis berjilbab yang cantik jelita,

“hai pak, lagi tidur ya, capek ya pak, sampe belum pake celana tuh Cuma kolor aja, hihi” rani langsung menyapaku begitu pintu kubuka.
“eh rani, maaf ran, bapak buru2 tadi bapak kedalam dulu pake cel....”
“nggak apa2 kok pak, nggak usah pake celana, nanti juga dibuka lagi, hihi” potong rani
“kalian berempat, sini dong...”
“iiya kak rani...” muncul empat orang gadis cantik berjilbab, tak lain adalah, dina, putri, ami dan yani. Akupun terkejut dengan kehadiran mereka yang tak kusadari dari tadi, karena mereka berdiri dibelakang dinding rumahku.
Kemudian ranipun masuk kedalam disusul keempat mahasiswi tadi. Rani kemudian langsung mengunci pintu rumahku. Kemudian Rani langsung menarik tanganku kekamarku. Ia mendorongku hingga aku terduduk di kasurku. “gimana pak, pasti bapak Horny banget liat mereka kan” tanpa bisa ku jawab, rani langsung memelorotkan celana kolorku. Menyembullah penisku yang telah mengeras sedari tadi rani muncul.

“kalian berempat kesini....” rani menyuruh keempat yuniornya masuk kekamarku.
“ini tugas yang kakak maksud tadi, putri, coba kamu pegang ini” lalu dengan muka memerah putri memegang penisku dengan tangannya yang putih, terlihat kontras dengan warna penisku yang hitam legam. “uuuhhhh.....sshhhh” akupun melenguh ketika putri meremas penisku. “ayo put, kocok” putri lalu mengocok penisku dengan tangannya. “ooohhhh...” racauku. “Ami bantu putri...kalian mainkan kontol bapak itu dengan mulut dan lidah kalian ya, anggep aja itu lolipop. Yani dan Dina kesini sama kakak” kemudian Ami yang berkulit kuning langsat dan memakai celana jins hipster ketat memakai jilbab pink terang, mendekati putri yang sedang mengerjai penisku, ia kemudian menjilat kepala penisku, sehingga aku bergetar dibuatnya. Lalu putri bertanya pada Ami,
“mi pernah liat yang beginian nggak?”
“pernah , punya pacarku, tapi nggak sebesar ini put”
“trus ini nanti di apain?” putri bertanya lagi sambil terus mengocok penisku tak beraturan, kemulusan tangannya membuatku kelonjotan.
“ini nanti dimasuki ke memek kamu, rasanya enak banget put, aku aja ketagihan sama pacarku, pengena ngerasain yang begini besar gimana rasanya...” jawab ami, sepertinya putri baru kali ini melihat penis, dan belum tahu soal sex. Aku jadi makin Horny membayangkan vagina perawan putri dimasuki oleh penisku.
“yang bener mi, muat apa ini dimasuki ke memek?”

“oke, aku liatin ke kamu ya...” lalu ami dengan cepat membuka celana dan menaikkan bajunya sampai ke payudara. Menyembullah payudara ami yang cukup besar, sekitar 34 ukurannya, bentuknya juga bulat dengan puting berwarna cherry. Kemudian ami mendorongku hingga terlentang dikasur, dengan cepat mengangkangi penisku dengan menghadapkan punggungnya ke mukaku, sedangkan wajahnya menghadap putri, untuk mencontohkan. Kemudian Ami mengarahkan penisku ke liang vaginanya yang sudah basah, rupanya ami sudah sangat terangsang dari tadi. Penisku rupanya agak kebesaran bagi vaginanya, ami agak kesulitan memasukkan penisku sehingga menyuruh putri membantunya melumasi penisku dengan mengulum dan meludahinya. Putri kemudian membantu mengarahkan penisku ke liang vagina ami, sedangkan ami berkonsentrasi menurunkan pantatnya. “Ooooohhhh....” racauku, kepala penisku sudah masuk dan di capit oleh bibir vagina Ami. Ami kemudian menurunkan pantatnya pelan-pelan.

“OOOOHHHH PPUTTT Gede Bangeeettt...” racau ami ketika penisku amblas semuanya masuk kedalam liang kenikmatannya. “enak banget ya mi?” tanya putri dengan muka yang memerah karena sudah terangsang.”enak banget puttt....ssshhhh...nnnaahahhh kalloo sudah masuuukkk nanti kamu pppoompa kayakk ginii” kemudian ami mulai menggenjot penisku langsung dengan kecepatan tinggi. “OOOhhh ssshhhh” plok-plok begitulah bunyi persetubuhan dua alat kelamin antara dosen dan mahasiswinya. Ami terus menggenjot penisku dengan cepat, sepertinya ia akan orgasme sebentar lagi. Dan benar ternyata 5 menit kemudian tubuh ami mengejang diatas penisku. Tubuhnya melengkung sambil meremas payudaranya sendiri. “ooohhh puttt enak banget” terasa ada cairan hangat yang menyirami penisku beberapa kali. Setelah orgasmenya reda ami mencabut penisku dari vaginanya. ‘plop’ bunyi saat kedua alat kelamin kami berpisah saking sempitnya vagina ami. “wah pak hebat sekali kontol bapak, dah kayak gitu masih aja keras kayak nggak terjadi apa-apa dan belum nembak juga lagi” puji ami pada penisku. “iya kan temen-temen kamu belum kebagian mi..” jawabku sambil tersenyum.

Ami kemudian menyeka penisku dengan jilbabnya. Kemudian mengecup kepala penisku. “ ayo put, dicoba, enak banget lho” keta ami kepada putri
Sementara di ruang tamu, rani sedang asyik melakukan pemanasan pada dua yuniornya yang paling cantik dan paling seksi. Yaitu dina dan yani. Mereka berdua ini mempunyai tubuh sempurna dengan payudara cukup besar untuk ukuran mahasiswa. Dan dengan dandanan yang seksi pula, baju ketat plus jins ketat.ditambah lagi tinggi mereka berdua yang proporsional sekitar 168 cm, dengan kulit putih bersih. Dina punya tahi lalat di pipinya menambah manis wajahnya. Sedangkan yani memakai kacamata sehingga wajahnya terlihat ‘innocent’. Ditambah pula mereka berdua mengenakan jilbab menambah cantik menampilan mereka. Rani mungkinmenyiapkan mereka sebagai hidangan utama bagiku.

Kembali pada aktivitasku bersama putri dan ami, ami mulai memanasi putri, ia membuka rok putri dengan menyingkapnya keatas, dan membuka celana dalam putri, serta menyingkap baju putri hingga payudaranya. Payudara putri berukuran normal, sekitar 32 an. 10 menit ami bergumul dengan putri, kemudian menyudahinya dengan orgasme putri. Ami kemudian mempersilahkan ku untuk mencoba putri “silakan pak, kayaknya putri dah Horny berat tu pak” aku yang sudah terangsang sejak tadi, langsung menaiki tubuh putri dan langsung mengarahkan kepala penisku ke liang surga putri yang masih perawan, “ssshhhhttt...oohhhh” kepala penis ku telah terjepit di bibir vagina putri yang sangat sempit. Kemudian aku mendorong pelan-pelan penisku membelah liang vagina putri,sampai menyentuh sesuatu yang lunak didalam sana, ya itu mungkin selaput perawan putri. Aku sedikit iba melihat putri, kuurungkan niatku memasukkan penisku seluruhnya kedalam vagina putri.

Aku kemudian memompa vagina putri sampai batas selaput daranya tadi saja. Sesekali penisku terlepas dari jepitan vagina putri karena hanya kepalanya saja yang masuk. Putri menggelinjang keenakan saat aku terus memompa dengan kecepatan tinggi. “ooohhh ssshhh miiiii memang bener enakk....”. “ini sih belum seberapa put, pak sonny belum masukin kontolnya semuanya kedalam memek kamu, kalo dah semua baru kerasa enak yang sebenarnya” bisik ami pada putri yang tengah dilanda kenikmatan. “ooohhh pak....masukin semua pakkk...shhh” putri meracau memohonku untuk memerawaninya lebih jauh. “bapak nggak tega put, cukup segini aja” aku terus memompa vagina putri dengan kepala penis ku, makin lama vagina putri makin licin, makin berdenyut dan makin kuat membetot dan menyedot kepala penisku. Hingga aku tak lagi dapat mengendalikan diri dari kenikmatan vagina putri, tanpa sadar aku menghujamkan seluruh penisku kedalam vagina putri sekuat-kuatnya, “ ouuuuu....sakiiitttt paaakkkk....amiiii sakiittt” jerit putri, “sabar put bentar lagi ilang kok sakitnya” bisik putri sambil mengecup bibir putri untuk mengurangi rasa sakitnya. Aku yang sudah dilanda kenikmatan tidak peduli lagi dengan jeritan putri. Aku tetap menggenjot vagina putri dengan kecepatan tinggi, karena aku merasa akan orgasme sebentar lagi.

Tak lama kemudian tubuh putri mengejang ditengah pompaanku yang dengan kecepatan tinggi, ia orgasme, sehingga jepitan dan pijatan dinding vaginanya pada penisku semakin kuat, membuatku tak tahan lagi dan segera ingin menyusul putri. Aku kemudian memompa dengan sangat cepat sekitar 5 kali pompaan keras aku merasa akan segera meledak, dengan cepat mencabut penisku dari liang kenikmatan putri, dan segera mengarahkannya ke wajah putri dan ami yang masih mengenakan jilbabnya dengan rapi. “OOOOHHHHH BAPAK KELUARRRRR...” erang ku dan ‘crot crot crot crot....’ sekitar 7 kali semprotan mani ku membasahi wajah dan jilbab mereka berdua. Aku tak mengeluarkan spermaku dalam rahim putri karena takut ia hamil, kecuali ia yang meminta tapi itu tidak mungkin, karena ini baru pengalaman pertamanya melakukan hubungan sex. Mereka berdua kemudian saling membersihkan wajah mereka dengan ciuman dan jilatan. Lalu berlanjut membersihkan penisku dengan mulut mereka. Lalu menyeka penisku dengan jilbab mereka. Aku sangat puas dengan mereka berdua, penisku sudah loyo setelah memuntahkan isinya ke wajah dua mahasiswiku yang cantik dan berjilbab. Aku tertidur terlentang di kasurku, meresapi kenikmatan yang baru kurasakan. Tetapi ini belum lagi ronde utama yang akan segera terjadi.
Rani kemudian muncul didepan pintu kamarku,

“wah, si ndut udah loyo aja pak, enak banget si ami sama putri ya pak?”
“iya nih rani, dina dan yani mana?” tanyaku.
“wah, kontol bapak dah loyo gitu, gimana dong...” tanya rani menggodaku.
Kemudian ia mendekatiku, dan memegang penisku yang sudah loyo, rani kemudian mengambil botol seperti balsem, kemudian mengoleskannya ke penisku hingga merata, ia juga menyuruhku meminum sebuah pil “apa ini ran” “udah pak minum aja, mau lagi kan? Adik2 rani yang paling seksi dah nunggu lho...hihi” aku kemudian menenggak pil itu, kemudian badanku kembali terasa segar, penisku terasa hangat dan mulai mengeras kembali, rani kemudian menggoda penisku dengan mengocoknya cepat-cepat selama 5 menit tanpa henti, “ooohh raaaannnn...stooppp bapak mau keluar lagi....” rani tak memeperdulikan eranganku, ia mengocok penisku semakin cepat hingga orgasmeku kembali meledak. Kemudian rani dengan sigap menekan leher penisku sehingga spermaku tidak jadi muncrat hanya orgasmenya saja yang kurasakan. Rani kemudian mengulangi perbuatannya sampai lima kali dengan mulut tangan dan vaginanya bergantian, hingga aku kewalahan menahan orgasme. Rani tertawa centil “nah ini baru siap,pasti si ndut nembaknya banyak ntar, ohya ntar nembaknya didalam aja ya pak, biar tahu rasa mereka berdua, berpakaian terlalu seksi di kampus” bisik rani kepadaku.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar